Komunitas Tintin Indonesia - Anda pernah mendengar karakter Tintin? Bagi para penggemar cergam (cerita bergambar) di tahun 90-an, karakter yang diciptakan oleh George Remi atau yang memiliki nama Persia Herge ini sangatlah dikenal. Cergamnya (bayangkanlah sebagai komik, walau bentuknya lebih besar) saat ini diterbitkan lagi dan dapat dicari di toko buku besar jika Anda ingin mencarinya.
Tintin sangat digemari karena ia diceritakan berkelana ke berbagai kota-kota terkenal di dunia, berikut tempat-tempat lokasi bersejarah. Menariknya adalah lokasi yang tintin datangi benar adanya dalam hal ini realistis, berikut pakaian, cara berbicara, hingga kebiasaan karakter masyarakat di tempat tersebut. Hal tersebut dikarenakan Herge selalu melakukan riset mendalam sebelum menulis komik-komiknya.
Alhasil pembaca tak hanya disuguhi cerita yang menarik, tetapi juga terdapat unsur ilmu pengetahuan, khususnya informasi mengenai kondisi kota-kota di negara lain tempat Tintin berkelana. Sebuah informasi yang sangat menarik bagi pembaca, khususnya bagi pembaca di tahun 1930-an, mengingat pertama kali Tintin muncul di koran Belgia pada 10 Januari 1929.
Tintin-lah yang menjadi serangkaian orang di Jakarta untuk membentuk Komunitas Tintin Indonesia. Komunitas ini menjadi tempat bagi para anggotanya untuk bertemu dan membicarakan semua hal tentang Tintin.
Berawal Dari Milis
Mailing list (milis) merupakan media yang tepat sebagai tempat bagi orang-orang yang memiliki ketertarikan sama di dunia maya. Komunitas Tintin Indonesia pun juga terlahir dari milis Yahoogroups, tepatnya pada tanggal 13 Juni 2003. Saat itu anggotanya hanya 14 orang saja, dan mereka sebelumnya sudah saling kenal di milis penggemar musik rock klasik. Karena mereka ternyata gemar mengenai Tintin maka diperlukan wadah tersendiri, alhasil mereka membentuk komunitas ini.
Seiring berjalannya waktu, maka Komunitas Tintin Indonesia juga merambah ke media sosial seperti Facebook dan Twitter melalui akun ©tintinid. Selain berdiskusi di dunia maya, komunitas ini juga melakukan kegiatan offline seperti bertemu langsung. Mereka melakukan kajian mengenai edisi Tintin tertentu, khususnya mengenai lokasi bersejarah yang ada di komik. Komunitas ini pun sempat beberapa kali diundang di media cetak dan elektronik karena kegiatannya yang masih aktif hingga saat ini. Para, anggotanya pun menggapai berbagai umur, mulai usia 16 tahun hingga 60 tahun baik itu laki-laki atau perempuan.
Namun salah satu kegiatan paling masif yang mereka lakukan adalah nonton bareng film The Adventures of Tintin pada tahun 2011 di Blitz Megaplex. Sekitar 300 orang anggota komunitas mendatangi bioskop karena film tersebut jelasnya sudah sangat dinantikan sejak lama, mengingat gosip mengenai dibuatnya film Tintin versi layar lebar sudah berhembus 10 tahun sebelumnya. Bahkan satu studio sengaja dicarter agar semua anggota dapat menikmatinya bersama-sama.
Menyelamatkan Menara ATC Kemayoran
Pada peringatan ulang tahun Tintin ke-84 di 10 Januari 2013, Komunitas Tintin Indonesia menyelenggarakan kampanye untuk menyelamatkan menara Air Traffic Control (ATC) di Bandara Kemayoran supaya tidak diruntuhkan.
Kampanye ini ada dasarnya, dimana sesuai komik edisi "Penerbangan 714", Tintin sempat singgah di Bandara Kemayoran sebelum melanjutkan perjalanan pesawat ke Sydney, Australia. Menara ATC di Bandara Kemayoran tersebut merupakan menara ATC pertama di Asia dan komik Tintin pun menjadi bukti sejarah untuk itu.
Menara ATC Bandara Kemayoran sebenarnya sudah menjadi kawasan cagar budaya, namun kondisinya tidak terawat dan nyaris runtuh. Melalui kampanye yang dilakukan Komunitas Tintin Indonesia, mereka berharap pemerintah lebih memperhatikan kawasan cagar budaya tersebut, dan khususnya tidak menjadi sasaran area baru kompleks pertokoan dan perkantoran.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar