Ultimatum, kata satu itu memang rada seram. Bagaimana tidak seram kalau yang memberi ultimatum adalah orang yang kita sayangi? Dan kalau kata satu itu sudah terucap, silahkan cengar-cengir sendiri. Sbbab hanya butuh beberapa hari, bahkan jam, bagi sang pacar untuk kemudian membuat Anda meratapi kepergiannya!
Nah, sebelum meratap, sebelum histeris, dan sebelum tragedi itu jadi kenyataan, ada baiknya Anda simak point-point berikut ini. Tapi, sebelumnya ada beberapa hal yang meski Anda tahu. Misalnya, ultimatum bukan petir tanpa hujan. Artinya, pacar Anda tidak akan mengeluarkan ultimatum kalau tidak ada sebabnya. Sebab inilah yang mesti Anda cari dan bisa diperbaiki.
Tips Menghadapi Ultimatum Dari Pacar :
1. Introspeksi diri
Jadi, tahap awal menghadapi ultimatum pacar adalah introspeksi diri sendiri! Sebab, mustahil sekali pacar mendadak memberi ultimatum kalau Anda tidak mempunyai salah apa-apa. So, silahkan bercermin. Misalnya, bagaimana dia tidak memberi ultimatum kalau Anda ketangkep basah nonton berdua sohibnya.
Atau bagaimana pacar tidak memberikan ultimatum kalau Anda -misalnya- janjinya suka ngaret. Benar sih Anda sudah datang tepat jam 3 seperti janjian di telepon. Tapi kan sudah beda hari. Siapa coba yang tidak kesal? Kalau ngaretnya setengah atau satu jam mungkin bisa dimaklumi. Lha, ini ngaret kok sampai dua tiga hari. Gokil nggak, tuh!
Jadi wajar dong kalau pacar berang dan ujung-ujungnya memberi peringatan keras buat Anda. Seram sekali ya, sepeti zaman perang saja. Nah, akan lebih seram lagi kalau Anda tidak mau mematuhinya. So, kalau ultimatum sudah keluar dari mulut dia dan Anda sudah introspeksi diri, sebaiknya Anda jangan terbawa emosi
2. Terus terang
Sudah jelas-jelas Anda melakukan kesalahan dan Anda sendiri sudah menyadari hal itu. So, tunggu apalagi? Segera akui semuanya dan tidak usah ditutup-tutupi lagi. Toh, Anda sudah ketangkep basah, kan? Tidak mungkin lagi berkelit, tidak mungkin lagi bela diri. Dengan keterusterangan setidaknya perasaan bersalah akan sedikit berkurang, bukan cuma itu emosi pacar pun bisa sedikit meredam dan syukur-syukur hukumannya bisa berkurang. So, berterus terang adalah satu-satunya cara penyelamatan.
3. Alasannya
Apapun alasan yang mendorong Anda untuk melakukan kesalahan itu, katakan apa adanya. Ini penting lho, sebelum pacar Anda berpikir yang tidak-tidak atau menuduh terlalu jauh. Setelah diungkapkan, terserah dia mau percaya atau tidak, mau terima atau tidak, setidaknya Anda sudah berusaha untuk jujur.
4. Sepakat
Sebagai terdakwa bukan berarti Anda tidak punya hak untuk membela diri. Biar bagaimanapun bersalahnya Anda tapi rasanya tidak adil deh kalau harus memvonis terlalu jauh. Kesalahan bisa hadir dipicu oleh faktor lain seperti kurangnya perhatian, bisa jadi kan. Nah, situasi ini sebenarnya bisa dijadikan kesempatan buat introspeksi bukan hanya buat Anda tapi juga pacar Anda. Initinya kalian berdua bisa saling mengoreksi kesalahan yang dilakukan. Atau kalau ada unek-unek kenapa tidak diungkapkan saja biar sekalian dibahas, ya tidak.
5. Pegang janji
Tidak ada cara untuk lebih meyakinkan pacar selain pegang teguh semua janji-janji yang Anda ucapkan. Kalau Anda bilang tidak akan mengulaiiginya lagi, ya pegang dong janji itu. Bukankah kepercyaan itu sesuatu yang paling mahal di dunia ini? Lagi pula kalau dia saja sudah tidak bisa lagi percaya kepada Anda bagaimana dengan orang lain, coba?
6. Bukan ancaman
Anda harus tahu sekalipun bemada mengancam sebenarnya ultimatum pacar itu bukan sebuah ancaman lho apalagi hukuman, tapi lebih kepada perhatian dalam bentuk yang lain, yang tidak biasanya. Itu artinya dia masih sayang kepada Anda, kalau tidak ada ultimatum padahal Anda sudah membuat kesalahan yang fatal seklipun tapi ia tetap cuek, itu tandanya dia tidak sayang lagi terhadap Anda. Anggap ini sebagai bentuk lain dari perhatiannya yang tulus, OK.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar