--> Skip to main content

follow us

Puisi Untuk Ibuku

Puisi Iman Zenit Untuk Ibu. Puisi ini awalnya dibuat pada awal bulan desember tepatnya hari Jum'at tanggal 2 Desember 2011. Dulu puisi ini di buat saat tengah teringat sama Ibu di perantauan, saat itu saya tengah berfikir saat Ia sering kali di buat susah dan jengkel, tapi saya merasa belum bisa membahagiakannya. Walaupun puisi ini tak sebagus karya-karya atau kata-kata pujangga ternama, tapi saya membuatnya dengan setulus hati, bahkan saat itu gak terasa deraian air mata mengiringi pada saat mengetikkan kata demi kata di puisi ini.

Puisi ini di buat di kamar kos-kosan tepat dekat jendela tempat saya menyenderkan kepala ke tembok dekat jendela itu. Awalnya puisi ini hanya sekedar simpanan pribadi saja, tapi karena saya berfikir lain yang di antaranya saya ingin kalaian (pembaca) semua merasakan juga betapa tulusnya kasih sayang Ibu untuk kita semua.

Selain itu, puisi ini sempat banyak di kopi paste juga sama orang dengan mempublikasikan kembali di web/blog mereka walaupun ada di antaranya yang menyertakan pembuatnya/sumbernya ada juga yang tidak sama sekali. Tapi saya tidak mempermasalahkannya, mungkin kemampuan dan pemahamannya hanya sampai disitu, ambil hikmahnya saja.

Dengan di publikasikannya kembali puisi ini, kami mohon maaf untuk para pembuat puisi ternama di manapun berada bukan maksud untuk menyaingi atau berkeinginan atau berharap untuk bisa seperti kalian, Tidak! Karena pada dasarnya hanya mencurahkan apa yang dirasakan saat ini untuk Ibu disana melalui puisi ini.

Baik untuk sobat semua inilah sedikit puisi buat Ibu yang di persembahkan khusus untuk Ibu tersayang. Simak saja selengkapnya berikut dibawah ini :

Puisi Untuk Ibu
Oleh : Iman Zenit

bu…
Kau Harus terbangun di Pusat malam
hanya karena suara tangisku yang mengguncang
Walau bajumu harus basah dengan semprotan kencingku
Kau tetap tersenyum penuh kasih padaku…

Ibu…
Kau Dewi dalam keheningan,
Kau korbankan malam hanya untuk menjagaku dari kesunyian
Dari sunyinya malam, dari bisikan-bisikan nyamuk yang mengincarku
Kau tetap tersenyum penuh kasih padaku…

Ibu…
Di Pagi hari aku kembali membuat ulah
tapi kau tanggapi dengan senyuman…
Dulu Kau selalu bilang “Ade jangan nakal”!
yang sampai sekarang aku masih mengingatnya
Walau kau selalu ku perbudak dengan kenakalanku
Kau tetap tersenyum penuh kasih padaku…

Ibu…
Wanita yang selalu siaga saat aku dalam buaian
saat kakiku belum kuat untuk berdiri
saat perutku mulai terasa lapar dan kehausan
Saat kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam
Kau tetap tersenyum penuh kasih padaku…

Ibu…
Kau selalu ada untukku dengan semua curahan perhatianmu
Kau selalu jaga aku saat aku sakit, Saat aku terjatuh,
saat aku menangis, Saat aku kesepian, walau kau selalu kususahkan
Kau tetap tersenyum penuh kasih padaku…

Ibu…
jasamu tak terhingga, jasamu tak terbalas
jasamu tak ternilai, jasamu tiada tara
Kasihmu Sepanjang masa, “I Love you Ibu…
jasamu terlukis indah dalam bayang surga

Ibu…
hanya Do’a yang bisa kupanjatkan untukmu
karena jasamu tiada terbalas…
Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu…

Itulah sahabat, sedikit Puisi Untuk Ibuku, untuk Ibu kita semua. Sekali lagi saya sampaikan, walaupun puisi ini tidak sebagus, tidak seindah seperti yang di buatkan oleh para pembuat puisi ternama tapi saya sendiri membuatnya tulus, dengan tak memperdulikan rasa malu, saya pun membuatnya beriring derai air mata yang tak terasa menetes. Baiklah sahabat, itu saja dulu. Insya Alloh dilain kesempatan akan saya perbaharui dengan puisi-puisi lainnya. Mohon maaf atas segala kekurangan, baik dalam bertutur kata maupun dalam menyajikannya.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar