Berbicara masalah cinta, setiap orang (normal) mungkin mengalami namanya jatuh cinta. Cinta itu sendiri sering menimbulkan berbagai macam rasa, termasuk didalamnya rasa sayang, cinta, bahkan benci, yang tentu bukan benci karena suatu kemarahan yang membahayakan, ini hanya sebuah rasa greget gimana gituh... salah satu alasannya mungkin karena rasa rindu yang tertahan lama karena sudah lama tidak bertemu, dan itu pula salah satu 'topik' bahan lamunan dimalam ini. Iya kan? ngakuu...
Baik bagi sobat yang saat ini sedang melamunkan sesuatu hal entah itu apa saya gak tahu, ya paling-paling buat sahabat muda gak jauh-jauh dari cinta lah, hehe... Berikut di bawah inilah Puisi Lamunan Malam selengkapnya.
Lamunan Malam
Oleh : Iman Zenit
Matahari tenggelam gelapan disertai malam di iringi sinar rembulan
Disana kuberbaring merenung dengan sunyi ratapi langit, indah terasa menyerap hati
Berangan-angan ku melayang yang tak nampak ingin kulihat
Teringat terasa dalam pikiran, tersenyum, teringat, hal yang indah
"Kasih"
Apakah malam bisa membantu
Hanya mimpilah yang bisa bertemu
waktu terus berlalu, hanya pikiran teringat selalu
Seandainya kau ada, aku pasti akan memelukmu
Tahukah Kau? 15-01-2005
Oleh : Iman Zenit
Malam..
Aku harus termenung lagi dalam khayal tak pasti
Berjuta bayang iringi setia kedip mata
Kedip mata yang penuh harap
Sajak-sajak tentang bayangmu selalu mengisi ruang khyalku
Taukah kau tentang berdeburnya ombak yang tak henti menerjang karang?
Taukah kau dalam seiring bergantinya waktu aku selalu merindukanmu?
Saat kau berpaling dari kenyataan,
tak henti-hentinya aku terus berharap
Tentang kegelisahan ini, Tentang kerinduan ini,.
Tentang rasa yang ku labuhkan di pelabuhan hatimu.
Taukah kau bahwa semua harapku itu, hanya untuk menunggu
..dan menunggu belas kasih cintamu
Demikian Puisi Lamunan Malam ini. Saya sarankan baiknya jangan keseringan melamun, bahaya loh... sayang juga waktunya tuh terbuang sia-sia, iya kan? Kalau ada masalah atau keresahan hati yang membuat kita gak nyaman, gak tenang, resah, gelisah, galau, terlebih merana, haha... mending ambil wudhu, terus tafakur, mendekatkan diri pada yang maha kuasa. Itu lebih baikkan? Baik sampai disini saja dulu untuk puisi lamunan ini. Baca juga : Puisi Naluri Hati