Rasanya terlalu banyak waktu terbuang jika hanya membicarakan soal cinta, tak jauh-jauh dari sakit hati, cemburu, curiga, patah hati, dan lain sebagainya. Urusan rasa memang sangat bervariasi. Kalau mungkin sobat pernah merasakan sakit hati, patah hati, dan kecewa bahkan benci karena cinta, jangan sampai membuatmu takut jatuh cinta lagi, mulailah membuka hati kembali, cuma sebagai saran mulailah selektif dalam memilih. Jadikan kegagalanmu di hari kemarin sebagai dasar kebahagianmu di hari esok.
Puisi kebencian ini merupakan kelanjutan dari Puisi Patah Hati Karena Cinta yang sebelumnya telah kami sajikan. Dan berikut dibawah ini di sajikan beberapa puisi kebencian, semoga salah satu diantaranya bisa mewakili apa yang tengah kalian rasakan saat ini. Bisa memacu kalian semua untuk bangkit dan mulai move on hingga bisa membuka hati untuk yang lain. Stop Galau!
PHP
Oleh : Iman Zenit
Di depanku kau selalu hadirkan semu,Pelarianmu
Kasat tentang perasaanmu...
Kau rancang sebuah cerita yang buatku gila
Kau hadirkan ruang terang dengan cahayamu
Tapi justru buatku kegelapan di siang hari
Kau juga hadir di malam hari dengan rembulan
Tapi sekilas saja kau tampakkan...
Karena setelah itu kau sembunyi dalam kabut hitam,
yang ahirnya benar-benar hilang terhalang hujan...
Kau benar-benar hilang tanpa kenangan,
dan tanpa hal yang harus ku kenang.
Oleh : Iman Zenit
Awalnya kau hadirkan manis pesonamuKumpulan Puisi Kebencian, Kecewa Karena Cinta
Hingga aku terjatuh di sosok hatimu
Kau juga tampak lembut dalam tingkahmu,
hingga keadaan selalu terasa hangat saat bersamamu
Aku terbuai dengan rasa-rasa ini,
Bahkan aku sangat rela berkorban apapun demi terus bisa bersamamu
Hari demi hari kau tampak makin jauh
Tanpa ku ketahui apa yang sebenarnya terjadi
Aku memang sempat bahagia denganmu
Walau sebenarnya hanya objek dari pelarianmu.
Puisi Kebencian Cinta 1
Oleh : Iman Zenit
Ku bawa tubuh ringkih tanpa harapan,Puisi Kebencian Cinta 2
ataupun bayang yang terkenang
Bersama ruang hampa yang selalu ku singgahi
Aku bernyanyi walau tanpa irama
Hanya baris-baris sya'ir yang bernotasi
Bukan tentangmu lagi aku bercerita
Hanya sebaris kebencian yang terpendam
Bukan karena luapan rasa sayang aku bernyanyi
Hanya segulung rasa dendam tentang penghiatanmu
Sederas air aku membencimu,
Sekeras ombak menerjang karang dendamku
Setajam mata raja hutan yang siap menerkam
Kau telah merubah keadaan,
dan kaupun harus membayar itu dengan penderitaan!
Oleh : Iman Zenit
Di hari yang hening, bayangmu menariPuisi Kebencian Cinta 3
Hingga ramaikan anganku
Walau keadaan masih tetap sepi
Aku tak yakin keadaan ini,
Bisa bertahan lalui kelamnya malam nanti...
Malam yang kelam,
hitam, menggelapkan, teriring rasa sakit yang pernah kau lakukan
Akupun menari di atas runcingnya tombak yang tajam,
menusuk jalur-jalur nadiku yang berjalan...
Sampai saat tak henti-henti aku terluka,
Hingga nadiku berhenti, dan mati.
Oleh : Iman Zenit
Di penghujung hariku ini,Puisi Kebencian Cinta 4
Tak juga bisa ku tulis tepat kesimpulan tentang perlawananmu
Karena terlalu dalam kau menghilang,
dalam lautan kemuna'anmu
Kau jung-jung tinggi rasa egomu, untuk sebuah kepuasan
Tak juga ku temukan tentang kebenaran itu
Saat kau hadir dalam semu, hingga kasat di mataku
Sedang yang tersimpan hanya luka
Aku hanya karang yang hanya diam,
saat kau menjadi ombak menerjangku tak henti...
egomu dan semua yang kau lakukan,
Membunuhku perlahan...
Oleh : Iman Zenit
Masih saja ku rasakan resah ini,Puisi Kebencian Cinta 5
walau detik demi detik aku mencoba melupakannya...
Dari sejak mentari pagi tersenyum,
Sampai mentari petang mengayun...
Goresan perlakuanmu tak dapat lupakan,
Pemburuan akan hakikat rasa yang sesungguhnya
Hanya bergelut dengan bayang-bayang kebencian,
dan tentu saja dendam!
Rasa dendam menyelinap,
menepis semua ketulusan di dada ini...
Walau mungkin perlahan,
Tapi tetap akan ku dapatkan....
Oleh : Iman Zenit
Aku terdampar dalam karang-karang runcing
Setelah berlayar berhari-hari di tengah-tengah lautan
Aku tak tau apa yang terjadi sebelumnya
Yang ku ingat aku kehilangan arah
dan tak tau kemana sampanku berjalan
Mungkin kau pun tertawa disana,
Tapi aku akan tetap mencarimu kembali
Selama mentari pagi masih terbit dari upuk timur,
dan tenggelam di barat...
Walaupun mungkin Kumpulan Puisi Kebencian, Cinta Bertepuk Sebelah Tangan yang di sajikan di atas tidak sebagus seperti yang di harapkan, saya berharap sobat bisa untuk tidak terpaku terlalu lama dalam kebencian terhadap sesuatu hal apapun yang sobat benci saat ini. Baik, itu saja yang dapat kami sampaikan kali ini. Baca puisi-puisi lainnya dibawah ini. Semoga bermanfaat.